Saturday, September 15, 2012

Etika dan Teknologi Sebagai Syarat Insinyur Hebat part 2

Kedua adalah penerapan etika insinyur. Insinyur adalah sebuah profesi bukan pekerjaan biasa. Maka diperlukan sebuah kode etik untuk mengatur dan memberi panduan insinyur dalam bekerja dan membuat sesuatu  untuk menjaga kualiatas layanan jasa keinsinyuran.
Penulis membagi etika insinyur dalam 4 kode etik utama yaitu kejujuran, kompetensi,  keselamatan dan kelestarian. Kejujuran adalah salah satu etika insinyur yang terpenting. Seorang insinyur diharamkan memanipulasi data dan fakta di lapangan hanya untuk mengejar profit semata atau hanya untuk menyenangkan penyandang dana proyek yang kemudian mengesampingkan kepentingan umum. Kejujuran ini wajib hukumnya dipegang oleh setiap insinyur untuk menghasilkan kualiatas jasa keinsinyuran yang maksimal. Misalkan, data dan fakta di lapangan tidak memungkinkan untuk dibangun sebuah bangunan stadion di lahan tertentu namun kemudian karena ingin mengejar keuntungan semata, dipalsukanlah data dan fakta yang berakibat runtuhnya bangunan karena struktur tanah yang memang tidak cocok. Tentu hal semacam itu akan membawa banyak kerugian, baik bagi diri sendiri maupun pengembang serta masyarakat sekitar. Maka kejujuran adalah salah satu etika yang paling penting yang harus dipegang oleh seorang insinyur.
Kedua adalah kompetensi. Maksud dari etika kompetensi adalah seorang insinyur harus senantiasa belajar terus menerus dan menguasai teknologi terbaru untuk meningkatkan kompetensinya sebagai seorang insinyur. Membaca, belajar kemudian menulis menjadi budaya yang harus sering dilakukan oleh seorang insinyur untuk meningkatkan kompetensi mereka. Keikutsertaan dalam seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan dapat juga membantu meningkatkan kompetensi insinyur.
Ketiga adalah keselamatan. Profesi insinyur banyak bekerja di daerah-daerah yang berbahaya dan penuh resiko. Insinyur dituntut mempertanggung jawabkan karya mereka. Artinya para insinyur dituntut membuat sebuah karya yang aman untuk digunakan dan dioperasikan oleh penggunanya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Keselamatan pegawai dan orang yang menggunakan ditentukan oleh perhitungan insinyur tentang struktur karya mereka, apakah aman digunakan atau tidak atau berapa lama maksimal waktu untuk bisa dioperakasikannya karya mereka. Keselamatan bagi semua adalah hal yang utama.
Keempat adalah kelestarian. Kelestarian yang dimaksud disini adalah bagaiamana insinyur tetap memperhatikan lingkungan sekitar mereka dalam membuat sebuah karya, apakah merusak atau tidak. Seiring dengan berbagai macam isu global yang ada tentang menjaga lingkungan, kode etik ini semakin digalakkan dengan adanya berbagai macam inovasi tentang green technology yang ramah lingkungan. Setidaknya insinyur wajib menjaga kelestarian lingkungan di sekitar karyanya.
Sains dan teknologi serta keempat kode etik utama insinyur bila digabungkan dan diterapkan secara nyata tentu akan menambah secara masif kualitas insinyur Indonesia yang sedikit banyak akana membantu menutupi kurangnya kuantitas insinyur kita. Perpaduan antara otak yang diwakili sains dan teknologi dengan sikap yang diwakili etika insinyur tentu akan memberikan kualitas produk dan jasa untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan sejahtera. Kesinergian kedua hal ini perlu diterapkan mulai sejak dini atau semenjak calon insinyur menimba ilmu di institut atau di universitas agar ketika mereka lulus dapat langsung mengisi pos – pos yang kosong.  

No comments:

Post a Comment