Kedua adalah penerapan etika insinyur.
Insinyur adalah sebuah profesi bukan pekerjaan biasa. Maka diperlukan sebuah
kode etik untuk mengatur dan memberi panduan insinyur dalam bekerja dan membuat
sesuatu untuk menjaga kualiatas layanan
jasa keinsinyuran.
Penulis membagi etika insinyur dalam 4 kode
etik utama yaitu kejujuran, kompetensi,
keselamatan dan kelestarian. Kejujuran adalah salah satu etika insinyur
yang terpenting. Seorang insinyur diharamkan memanipulasi data dan fakta di
lapangan hanya untuk mengejar profit semata atau hanya untuk menyenangkan
penyandang dana proyek yang kemudian mengesampingkan kepentingan umum. Kejujuran
ini wajib hukumnya dipegang oleh setiap insinyur untuk menghasilkan kualiatas
jasa keinsinyuran yang maksimal. Misalkan, data dan fakta di lapangan tidak
memungkinkan untuk dibangun sebuah bangunan stadion di lahan tertentu namun
kemudian karena ingin mengejar keuntungan semata, dipalsukanlah data dan fakta yang
berakibat runtuhnya bangunan karena struktur tanah yang memang tidak cocok.
Tentu hal semacam itu akan membawa banyak kerugian, baik bagi diri sendiri
maupun pengembang serta masyarakat sekitar. Maka kejujuran adalah salah satu
etika yang paling penting yang harus dipegang oleh seorang insinyur.
Kedua adalah kompetensi. Maksud dari etika
kompetensi adalah seorang insinyur harus senantiasa belajar terus menerus dan
menguasai teknologi terbaru untuk meningkatkan kompetensinya sebagai seorang
insinyur. Membaca, belajar kemudian menulis menjadi budaya yang harus sering
dilakukan oleh seorang insinyur untuk meningkatkan kompetensi mereka. Keikutsertaan
dalam seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan dapat juga membantu
meningkatkan kompetensi insinyur.
Ketiga adalah keselamatan. Profesi insinyur
banyak bekerja di daerah-daerah yang berbahaya dan penuh resiko. Insinyur
dituntut mempertanggung jawabkan karya mereka. Artinya para insinyur dituntut
membuat sebuah karya yang aman untuk digunakan dan dioperasikan oleh
penggunanya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Keselamatan pegawai
dan orang yang menggunakan ditentukan oleh perhitungan insinyur tentang
struktur karya mereka, apakah aman digunakan atau tidak atau berapa lama
maksimal waktu untuk bisa dioperakasikannya karya mereka. Keselamatan bagi
semua adalah hal yang utama.
Keempat adalah kelestarian. Kelestarian yang
dimaksud disini adalah bagaiamana insinyur tetap memperhatikan lingkungan
sekitar mereka dalam membuat sebuah karya, apakah merusak atau tidak. Seiring
dengan berbagai macam isu global yang ada tentang menjaga lingkungan, kode etik
ini semakin digalakkan dengan adanya berbagai macam inovasi tentang green technology yang ramah lingkungan.
Setidaknya insinyur wajib menjaga kelestarian lingkungan di sekitar karyanya.
Sains dan teknologi serta keempat kode etik
utama insinyur bila digabungkan dan diterapkan secara nyata tentu akan menambah
secara masif kualitas insinyur Indonesia yang sedikit banyak akana membantu
menutupi kurangnya kuantitas insinyur kita. Perpaduan antara otak yang diwakili
sains dan teknologi dengan sikap yang diwakili etika insinyur tentu akan memberikan
kualitas produk dan jasa untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan sejahtera.
Kesinergian kedua hal ini perlu diterapkan mulai sejak dini atau semenjak calon
insinyur menimba ilmu di institut atau di universitas agar ketika mereka lulus
dapat langsung mengisi pos – pos yang kosong.
No comments:
Post a Comment