NRP : 4312100030
Mahasiswa Aktif ITS jurusan Teknik Kelautan
Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang pantainya sebesar 81.000 kilometer,
terbesar ke dua di dunia setelah Kanada. Indonesia juga memiliki luas wilayah
laut sebesar 5.8 juta kilometer persegi.
Belum lagi kandungan sumber daya alam mulai dari flora dan faunanya
hingga minyak bumi dan gas alam yang terkandung di dalam perut bumi pertiwi
ini. Tidak heran Indonesia merupakan salah satu jujukan favorit investor yang
ingin menanamkan modalnya.
Sebagai negara berkembang,
Indonesia belum dapat dikatakan cukup dalam memenuhi fasilitas yang mendukung
untuk mengeksplorasi kekayaan alam tersebut. Infrastruktur kita masih tertinggal
dengan Malaysia ataupun Singapura yang sudah mampu mengolah sendiri sumber daya
alam mereka tanpa harus mengandalkan dari pihak asing. Penyebab kurangnya
infrastruktur kita salah satunya adalah minimnya tenaga terdidik yang mampu
mendesain, membuat dan memanfaatkan sumber daya alam kita. Tenaga terdidik ini
tidak lain dan tidak bukan adalah insinyur – insinyur kita.
Menurut Sekjen Persatuan Insinyur
Indonesia (PII) Heru Dewanto, saat ini Indonesia hanya memiliki 451.000 orang
insinyur yang bekerja di berbagai bidang sementara pertambahan insinyur
Indonesia hanya mencapai 37.000 orang setiap tahunnya padahal yang dibutuhkan
sekitar 175.000 orang setiap tahunnya (sumber : Rakyat merdeka online 1/12).
Maka dibutuhkan langkah pemaksimalan yang harus ditempuh oleh masing-masing
insinyur agar jumlah yang sedikit itu bisa menutupi kekurangan jumlah insinyur
untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri
Kemudian apakah yang harus
dilakukan oleh Insinyur untuk memaksimalkan potensi dirinya agar mampu
mewujudkan indonesia yang maju ? Pertama adalah penerapan sains dan teknologi
oleh insinyur. Tidak dipungkiri lagi jaman melaju semakin cepat, setiap hari
banyak hal telah ditemukan dan dibuat. Maka sudah seharusnya insinyur mampu
menguasai sains dan teknologi untuk menopang keprofesiannya. Apakah sains dan
teknologi itu sendiri ? Sains adalah himpunan pengetahuan yang tersusun secara
sistematik yang didukung oeh fakta. Beda pengetahuan biasa dan sains terletak
pada susunan pada sains lebih sistematik. Setiap fakta yang ada harus disusun
dan ditulis secara sistematis sesuai aturan penulisan yang ada, berbeda halnya
dengan pengetahuan biasa yang tidak membutuhkan penulisan baku yang sistematis.
Pengembangan sains membutuhkan budaya membaca dan menulis yang kuat, maka sewajibnya
insinyur yang ingin mengembangkan sainsnya harus banyak – banyak membaca
tentang segala hal dan kemudian menuliskannya menjadi jurnal - jurnal ilmiah
yang nantinya akan turut mengembangkan level insinyur secara kesuluruhan.
Sedangkan teknologi adalah seni bagaimana
kita mampu mengaplikasikan berbagai macam sains untuk memecahkan berbagai macam
permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Sedangkan menurut sosiolog Amerika,
Read Bain pada tahun 1937 teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas,
senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan
keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu. Teknologi bisa juga
disebut sebagai hasil interaksi antara manusia dan bahan baku di alam yang
kemudian menjadi alat-alat yang berguna bagi manusia. Tidak hanya berupa alat
jadi, pengaturan sistem transportasi, tata kota, sistem drainase merupakan
hasil dari teknologi itu sendiri. Pembuatan kapal tanker, pesawat, kereta api
dan lainnya juga merupakan hasil seni yang dipadu dengan sains menjadi sebuah
teknologi. Seperti halnya dengan pengembangan sains, pengembangan teknologi
mensyaratkan pencampuran multi disiplin yang memerlukan adanya kerjasama
teknologi dari berbagai macam disiplin ilmu. Mari kita ambil contoh pembuatan
sepeda motor. Pembuatan sepeda motor tidak bisa dibuat oleh sarjana teknik
mesin sendirian. Dibutuhkan keahlian mendesain sepeda motor, kemudian keahlian
mencari bahan yang pas, keahlian merakit, keahllian manajemen pemasaran dan
lain – lain yang kemudian disatukan menjadi sebuah pengembangan teknologi.
Lantas dimana letak hubungan sains
dan teknologi dengan kemajuan insinyur ? Tugas utama insinyur adalah
mentransformasikan bahan baku menjadi produk jadi dan jasa yang telah
ditambahkan manfaat baru (added value).
Bijih besi diproses dan diolah menjadi plat-plat baja dan kemudian dibuat
menjadi kapal yang kukuh. Hal itu membutuhkan budaya teknologi yang maju. Maka
dibutuhkanlah sains dan teknologi untuk memajukan kualitas insinyur kita. Proses
mengolah bijih besi menjadi plat baja membutuhkan banyak sains terapan dan
berbagai macam teknologi, pembuatan kapal pun membutuhkan banyak terapan sains
dan berbagai macam disiplin ilmu yang disokong dengan kecanggihan teknologi. Apa jadinya bila seorang insinyur tidak bisa
menguasai sains dan teknologi serta pengembangannya, tentu ia tidak akan mampu
berbuat apa – apa
- to be continued
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHolaaa...
ReplyDeletekoreksi dikit untuk panjang pantai Indonesia sekarang menurut PBB tahun 2008 adalah 95.181 km dan menempati posisi keempat di dunia setelah Rusia. Sedangkan Kanada di posisi kedua setelah Amerika (AS).
Sumbernya ini http://www.antaranews.com/view/?i=1235451241&c=WBM&s=