Tuesday, November 20, 2012

Bacaan Dzikir Setelah Shalat (dengan sumber)


Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Dzikir akan menguatkan seorang muslim dalam ibadah, hati akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah. Dzikir setelah shalat adalah di antara dzikir yang mesti kita amalkan. Seusai shalat tidak langsung bubar, namun hendaknya kita merutinkan beristighfar dan bacaan dzikir lainnya.
[1]
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3x) اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.
Astaghfirullah (3x). Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.
“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x). Lantas membaca: “Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”[1]
[2]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.
“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.” [2]
[3]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.
“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.”[3]
[4]
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللهُ أَكْبَرُ (33 ×) لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”[4]
[5]
Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu).[5]
[6]
Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).[6]
[7]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. 10× بعد صلاة المغرب والصبح
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir .
“Tiada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala puja. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10 x setiap sesudah shalat Maghrib dan Subuh)[7]
[8]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala.
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima.” (Dibaca setelah salam shalat Shubuh).[8]
Semoga dzikir yang sederhana ini bisa rutin kita amalkan setelah shalat sehingga Allah berkahi aktivitas harian kita.
Wallahu waliyyut taufiq. Walhamdulillah, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam.
Referensi:
Hish-nul Muslim min Adzkar Al Kitab was Sunnah, Syaikh Sa’ad bin Wahf Al Qohthoni
Tash-hih Syarh Hish-nul Muslim min Adzkar Al Kitab was Sunnah, Majdi bin ‘Abdul Wahab Al Ahmad, terbitan Maktabah Al Malik Fahd Al Wathoniyah, cetakan keempat, 1430 H

@ Ummul Hamam, Riyadh KSA
16 Dzulqo’dah 1432 H (14/10/2011)

Sunday, November 18, 2012

Resume Film An Incovinient Truth


Film An Incovinient Truth merupakan film yang mengangkat tentang isu lingkungan yang berfokus pada bahaya pemanasan global terhadap Bumi tercinta ini. Mengangkat banyak sekali fakta-fakta ilmiah tentang pemanasan global yang bahkan mengandung banyak fakta yang jarang ditemukan di media informasi.

Film ini berpusat pada seorang Al Gore ( Albert Arnold Gore Jr ). Adalah seorang aktivis lingkungan berkebangsaan Amerika.  Beliau juga merupakan politikus Amerika Serikat yang menjabat sebagai wakil presiden ke-45 pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, dari tahun 1993 sampai 2001. Sempat mengajukan diri menjadi sebagai calon presidan Amerika Serikat namun kalah suara oleh George W. Bush. Al Gore kemudian menjadi aktivis lingkungan kembali, ia ingin kembali memberikan pemahaman kepada dunia tentang bahaya pemanasan global.

Seperti diketahui secara umum, pemanasan global ini disebabkan oleh efek rumah kaca dimana di atmosfer bumi kita terdapat gas-gas rumah kaca. Sinar matahari yang dipancarkan sebagian besar akan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh bumi namun gas rumah kaca dalam atmosfer akan menahan sebagian kecil sinar matahari ini untuk menjaga suhu bumi tetap hangat dan memungkinkan untuk ditinggali. Namun sepanjang dekade ini terjadi perubahan susunan gas rumah kaca dimana banyak sekali penambahan jumlah zat terutama CO2 sehingga membuat lapisan ini semakin tebal dan menyebabkan semakin banyak sinar matahari yang terperangkap. Akibatnya adalah pemanasan global.

Berdasarkan data pengukuran tingkat CO2 di permukaan bumi yang dilakukan oleh Prof. Revelle, menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat peningkatan dan penurunan kadar CO2. Hal ini dapat dijelaskan dengan menghubungkan beberapa musim di beberapa bagian bumi. Musim ini mempengaruhi tumbuhan dalam menyerap dan mengeluarkan gas CO2. seperti diketahui bahwa dalam proses fotosintesinya, tumbuhan menyerap CO2 untuk memproduksi makanannya dan mengeluarkan O2.

Namun pengukuran kadar CO2 ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sebelum masa industri tercatat kadar CO2 adalah 280 ppm. Namun pada tahun 2005, kadar CO2 ini meningkat menjadi 381 ppm.

Peningkatan suhu permukaan bumi menyebabkan banyak perubahan pada beberapa lokasi di dunia. Hilangnya lapisan es (glasier) pada puncak gunung Kilimanjaro, taman nasional Glasier, Columbia Glasier di Alaska dan masih banyak lagi lokasi yang dulunya terdapat lapisan es, kini semakin berkurang bahkan hilang. Bahkan di Himalayan Glasier yang merupakan sumber air bagi 40% penduduk dunia menjadi berkurang setiap tahunnya.

Tahun 2005 merupakan tahun terpanas yang tercatat dalam pengukuran temperatur bumi. Pada tahun ini pula tercatat banyak peningkatan suhu antara 98 0F – 117 0F yang terjadi pada beberapa kota di Amerika. Selain pada permukaan bumi, suhu pada permukaan laut juga mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan meningkatnya kekuatan angin sehingga menabahnya kekuatan badai yang terjadi. Adanya badai dengan kekuatan yang sangat besar ini menyebabkan terjadi berbagai kerusakan, jatuhnya korban luka dan meninggal, kerugian ekonomi dan lainnya. Juga menyebabkan banjir besar di beberapa tempat.


Satu hal yang mulai terlihat sebagai efek dari pemanasan global adalah perubahan curah hujan. Di Cina ada salah satu daerahnya yang kelebihan curah hujan sehingga menimbulkan banjir bandang. Padahal daerah sebelahnya sedang mengalami kekeringan yang luar biasa. Batu karang di lautan mulai memutih sehingga tidak bisa ditinggali ikan dan kehilangan keindahannya karena meningkatnya suhu permukaan laut.

Al Gore ingin dunia bersama – sama merubah hal ini hingga membuat kongres Amerika berekasi. Kemudian seluruh dunia bersama – sama menyetujui sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Sudah 132 negara yang meratifikasi protokol Kyoto ini, namun mirisnya tinggal Amerika Serikat yang menyumbang 30.3% CO2 dan Australia yang tidak meratifikasi protokol ini.

Al Gore mengatakan bahwa kita manusia pasti bisa membuat suatu perubahanbesar untuk bumi ini. Tentunya diikuti dengan kemauan yang besar , tekad yang besar dan yang paling penting kesadaran yang besar untuk menjaga keberlangsungan bumi.  Semua itu bisa dimulai dari skala kecil, mulai dari diri kita sendiri kemudian keluargakemudian ke masyarakat sampai ke skala yang lebih besar yaitu semua suku ras dibumi. Seperti saat Al Gore merasa akan kehilangan putranya karena kecelakaan namun karena usaha keras dari semua pihak dan tentunya Tuhan Yang Maha Kuasa, putranya kembali bisa siuman, hal ini lah yang menjadi penyemangat Al Gore untuk terus mengkampanyekan pemanasan Global.

Kita dapat turut berpartisipasi dengan memulainya di lingkungan sekitar kita seperti tidak menggunakan lampu jika tidak diperlukan, menghemat penggunaan bahan bakar fosil kita dengan beralih kembali ke sepeda dan jalan kaki yang tentu menyehatkan, menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi udara, menggunakan mobil hibrida jika kita mampu membelinya dan tentu saja menanam dan membudidayakan pohon di sekitar lingkungan kita.

Mungkin kita lah yang merusak sendiri bumi ini, mungkin kita lah yang menghancurkan tatanan sistem maha sempurna dari Tuhan, namun keberhasilan tidak akan pernah terwujud jika kita tidak pernah memulai langkah pertama. Mari kita bersama – sama turut menjaga bumi kita, hancur atau tidak merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa